RADAR NONSTOP - Sejak dimulai pada tanggal 23 September 2018, Kampanye Pilpres 2019 belum juga memasuki arena perbedebatan yang benar-benar substantif.
Justru kini, para elite partai dinilai terjebak dalam sebuah orkestrasi perdebatan yang jauh dari isu-isu krusial yang saat ini sedang dihadapi negara dan rakyat.
Senator atau anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, selama sebulan lebih kampanye Pilpres 2019 lebih didominasi sensasi yang jauh dari esensi. Kondisi ini, kata Senator asal DKI Jakarta ini, jika terus dibiarkan akan merugikan pemilih dan muaranya akan merugikan penyelengggara dalam hal ini KPU.
BERITA TERKAIT :“Kita berharap KPU melihat apa yang terjadi saat ini dan memajukan jadwal debat publik Pilpres 2019 agar tema perdebatan baik di tingkat elite maupun di tataran masyarakat bisa lebih mendidik dan substantif,” ujar Fahira di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11).
Idealnya, Desember 2018 ini (debat publik) bisa digelar. Terlalu lama jika menunggu hingga Januari 2019. Selain itu, volume debat diperbanyak lebih dari lima kali agar diskursus publik terkait pilpres ini lebih berkualitas dan muaranya adalah tingkat partisipasi pemilih Pemilu 2019 meningkat.
Menurut Fahira, perdebatan yang terjadi sepanjang sebulan lebih masa kampanye Pilpres 2019 ini sudah menuju ke arah yang tidak sehat.
Selain dipenuhi oleh narasi yang kurang bermutu dan tidak cerdas bahkan provokatif, kampanye pilpres seperti digiring membahas tema yang sama sekali tidak ada hubungan dengan hajat hidup orang banyak.
"KPU punya kewajiban moral untuk men-drive (menyetir)perdebatan pilpres ini menjadi lebih substantif. Isi ruang-ruang publik kita dengan perdebatan-perdebatan yang sehat. Perdebatan yang membuka mata publik bahwa mereka harus memilih pada Pemilu 2019. Untuk itu, debat publik pilpres mendesak untuk dipercepat," harap Fahira.
Lebih lanjut, dirinya juga berharap konsep debat diubah lebih substantif salah satunya menghadirkan audience debat dari berbagai kelompok masyarakat. "Bukan debat yang dipenuhi oleh sorak-sorai pendukung,” tandas Fahira.