Pengadaan Meubeler Disdik Kota Bekasi Diduga Dikorupsi

RN - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah yang mengklaim memiliki data kebutuhan meubeler (meja/kursi) untuk dianggarkan di tahun 2021 sebesar Rp 30 Miliar. Namun hingga kini data tersebut belum juga diperlihatkan.

"Ada, kita ada datanya lengkap kok, ada sama Sekdis datanya," ucap Inay dihadapan para pengunjuk rasa dari aktivis yang menamakan diri Pandawa beberapa waktu lalu.

Namun, hingga kini pihak Sekretaris Disdik, Krisman pun saat dikonfirmasi soal data tersebut tidak memberi jawaban tegas. Hal ini justru makin menimbulkan kecurigaan publik soal proyek pengadaan meja kursi untuk SDN dan SMPN senilai Rp 30 Miliar itu.

"Udah di kirim surat permintaan datanya. Belum (dikasih), Selasa mau saya kasih surat ke-2 untuk Disdik," ungkap Latief Mahfudin, selaku Koordinator Pandawa kepada wartawan, Senin (19/4/2021).

Senada dikatakan, Pengamat Kebijakan Publik, Didit Susilo yang mengaku pernah menghubungi Sekdis Krisman untuk meminta data kebutuhan meja kursi sekolah negeri di Kota Belasi.

"Saya sudah kontak Sekdisdik untuk minta data itu, gak respon dia," papar Didit.

Padahal, lanjut dia, data itu penting agar diketahui publik, berapa meja dan kursi yang sudah rusak dan mendesak untuk diganti dari tiap sekolah dan berapa meja dan kursi yang masih baru," tandasnya.

Seperti data yang didapat dari Buku Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Daerah Pemerintah Kota Bekasi Tahun Anggaran 2020 menyebutkan, Pengadaan Meubeler SMP, sebanyak 6360 Unit, dianggarkan Rp 10 miliar dan terealisasi Rp 9,8 miliar. Pengadaan Meubeler SD, sebanyak 9,520 Unit, Dianggarkan Rp 15 miliar dan terealisasi Rp 14,6 miliar. Namun anehnya, untuk Tahun Anggaran 2021 Pengadaan Meubeler dianggarkan sebesar Rp 30 Miliar dan sudah masuk dalam proses Pembahasan di Gedung Kalimalang.

Saat dikonfirmasi terkait data yang didapat tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah belum memberikan tanggapan apapun.