Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Vaksin Made In Terawan Dan Ratusan Tokoh Dukung BPOM 

NS/RN/NET | Minggu, 18 April 2021
Vaksin Made In Terawan Dan Ratusan Tokoh Dukung BPOM 
Terawan suntik vaksin ke petinggi Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical.
-

RN - Vaksin Nusantara yang digaungkan mantan Menkes Terawan Agus Putranto lagi kontroversi. Kali ini ratusan tokoh mendukung BPOM.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) didesak agar tidak memberi izin uji klinis fase II tidak diindahkan para peneliti. Saling dukung di kalangan para tokoh tak terhindarkan.

Sebelumnya sederet tokoh, yang didominasi anggota DPR RI, mendukung kelanjutan uji klinis vaksin nusantara. Dukungan diwujudkan dengan mengikuti pengambilan darah untuk diproses menjadi vaksin dendritik.

BERITA TERKAIT :
Kosmetik Beracun Marak, Jangan Kaget Kalau Lihat Wajah Cewek Jabodetabek Geradakan 
Cacar Monyet Marak, DKI Baru Punya 1.000 Dosis Vaksin  

Kali ini, giliran BPOM yang mendapat dukungan. Sebanyak 105 tokoh menandatangani pernyataan terbuka, menegaskan bahwa BPOM RI adalah badan resmi yang bekerja berdasarkan prosedur dan integritas ilmiah.

"Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya. Kami percaya pada integritas keilmuan dan independensi mereka," demikian petikan pernyataan tersebut.

Di antara 105 nama tersebut, ada mantan Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo Prof dr Akmal Taher, SpU. Ia menegaskan, setiap penelitian terkait obat dan vaksin harus melalui izin BPOM.

"Setiap penelitian, apalagi penelitian premarketing seperti ini, harus mendapat izin dari BPOM," kata Prof Akmal, Sabtu (17/4/2021).

Selengkapnya, berikut bunyi pernyataan dukungan untuk BPOM:

Pernyataan Terbuka

"Tim BPOM, Majulah Terus!"

Setiap penelitian vaksin perlu diputuskan oleh lembaga yang memiliki otoritas. perlu diputuskan oleh lembaga negara yang memiliki otoritas. Kita punya Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Kami, yang nama-namanya tercantum di bawah ini, bersikap berpegang pada pendirian BPOM yang merupakan badan resmi di Indonesia dan bekerja berdasarkan prosedur-prosedur, disiplin, dan integritas ilmiah.

Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya. Kami percaya pada integritas keilmuan dan independensi mereka. Selama ini, BPOM telah mengabdi untuk menjaga kesehatan masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mereka yang bekerja di BPOM telah membuktikan diri sebagai patriot tanpa banyak retorika, teguh menghadapi tekanan dari mana saja.

Kami, warga Republik, berdiri bersama mereka.

Setiap penelitian dan pengembangan vaksin dan obat, kami hargai sebagai ikhtiar membuka kemungkinan baru melawan pandemi. Tentu dengan tetap mengindahkan asas-asas ilmiah.

Mari kita ingat bahwa hidup mati jutaan rakyat adalah taruhannya.

Jakarta, 17 April 2021

Kami, warga Republik

1. A. Mustofa Bisri
2. Abdillah Toha
3. Ade Armando
4. Adi R. Adiwoso
5. Ahmad Syafi'i Maarif
6. Ainun Najib
7. Akmal Taher
8. Alissa Wahid
9. Anak Agung Gede Ariawan
10. Ananda Sukarlan
11. Andreas Harsono
12. Andy Budiman
13. Anita Wahid
14. Anton Rahardjo
15. Arief Anshory Yusuf
16. Arief T. Surowidjojo
17. Avianti Armand
18. Azyumardi Azra
19. Betti Alisjahbana
20. Boediono
21. Budi Haryanto
22. Budiati Prasetiamartati
23. Butet Kertaradjasa
24. Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives
25. Christine Hakim
26. Dicky Budiman
27. Dicky Pelupessy
28. Djoko Susilo
29. Emil Salim
30. Erry Riyana Hardjapamekas
31. Goenawan Mohamad
32. Halik Malik
33. Harkristuti Harkrisnowo
34. Henny Supolo Sitepu
35. Herawati Supolo Sudoyo
36. Herlambang P. Wiratraman
37. Imam B. Prasodjo
38. Indang Trihandini Harun
39. Indrawati Hadi
40. Ines Irene Atmosukarto
41. Iqbal Elyazar
42. Irma Hidayana
43. Ismid Hadad
44. Isnani Suryono Salim
45. Jajang C. Noer
46. Jatna Supriatna
47. Jilal Mardhani
48. Joko Anwar
49. KawalCovid19.id
50. Kemal Azis Stamboel
51. Komaruddin Hidayat
52. Kresna Astraatmadja
53. Kuntoro Mangkusubroto
54. Lelyana Santosa
55. Lenny Ekawati
56. Lies Marcoes
57. Lukiarti Rukmini
58. Lukman Hakim Saifuddin
59. Manik Marganamahendra
60. Manneke Budiman
61. Mardiana Oemar
62. Maria Hartiningsih
63. Mayling Oey
64. Metta Dharmasaputra
65. Mochtar Pabottingi
66. Multamia Lauder
67. Nachrowi D. Nachrowi
68. Natalia Soebagjo
69. Nida P.H. Nasution
70. Nina Mutmainah
71. Nuning W. Wiradijaya
72. Olga Lydia
73. Omi K. Nurcholish Madjid
74. Pandu Riono
75. Pratiwi Sudarmono
76. Purwantyastuti
77. R. Hario Soeprobo
78. R. Woodrow Matindas
79. Rachmat Irwansjah
80. Ratna Djuwita
81. Ratna Sitompul
82. Riris K. Toha Sarumpaet
83. Rochmat Wahab
84. Sandra Hamid
85. Saparinah Sadli
86. Sarwono Kusumaatmadja
87. Shanti L. Poesposoetjipto
88. Sidrotun Naim
89. Sigit Pramono
90. Siti Annisa Nuhonni
91. Siti Masmuah
92. Sjamsiah Achmad
93. Suryono S.I. Santoso
94. Susi Dwi Harijanti
95. Suwarno Wisetrotomo
96. Syakieb Sungkar
97. Tini Hadad
98. Tirta Mandira Hudi
99. Tunggal Pawestri
100. Ulil Abshar Abdalla
101. Unggul Budi Husodo
102. Usman Hamid
103. Wien Kusharyanto
104. Zainal Arifin Mochtar
105. Zumrotin K. Susilo