RN – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginginkan ada regenerasi di kepemimpinan PDIP. Keinginan Megawati pun menjadi bola panas di internal PDIP. Ada yang mengusulkan Prananda Prabowo dan ada juga yang menginginkan Puan Maharani.
Pakar politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai, pembicaraan terkait calon Ketua Umum PDIP pengganti Megawati ini bisa menimbulkan faksi Prananda vs Puan. Ia mengatakan, faksi-faksi itu bisa berdampak pada soliditas PDIP.
"Hal ini menunjukkan besarnya potensi faksionalisme dan konflik keluarga di dalam kekuatan inti PDIP. Jika tidak diantisipasi, faksionalisme antara kekuatan Puan dan Prananda bisa mengintai soliditas PDIP ke depan," kata Ahmad Khoirul Umam.
BERITA TERKAIT :Umam mengatakan regenerasi sudah seharusnya dilakukan PDIP dan Megawati sebagai pemimpin partai harus bisa bisa menjembatani regenerasi kepemimpinan tersebut.
"Terkait dengan itu, memang sudah saatnya PDIP melakukan regenerasi kepemimpinan. Megawati yang menjadi patron politik partai ini harus bisa menjembatani proses transisi ini menjadi lebih stabil dan tidak berimbas pada menguatnya faksionalisme dan konflik di internal keluarga trah Sukarno," ucapnya.
Sebelumnya, dorongan tehadap Prananda untuk menggantikan Megawati disampaikan oleh Ketua DPC PDIP Solo, Fx Hadi Rudyatmo.
"Mau tidak mau kita yang ditinggalkan ini harus melanjutkan cita-cita Bung Karno untuk menyejahterakan kaum marhaen. Kader yang layak dan pantas menjadi Ketua Umum PDIP ya Mas Prananda," ucapnya.
Dia juga mengungkap sejumlah alasan lain. Rudy mengatakan penilaian itu dilakukannya secara objektif.
"Saya menilai objektif. Beliau sudah berkiprah di parpol, saya kira Mas Prananda punya talenta itu," kata Rudy.
Dia menyebut Prananda merupakan orang yang banyak membuat inovasi. Selain itu, katanya, Prananda tidak berambisi pada kekuasaan. Prananda sendiri merupakan Ketua DPP PDIP bidang UMKM, ekonomi kreatif, dan ekonomi digital.
"Beliau tidak punya keinginan jadi menteri, jadi anggota DPR. Di PDIP itu bukan sesuatu yang utama. Tapi yang penting beliau meniti karier di PDIP," ujarnya.