RN – Sial nian nasib Barcelona. Berstatus klub besar di Eropa, Barca kini dikabarkan kesulitan keuangan dan dikhianati para pemainnya.
Sepak terjang Blaugrana memang tak lepas dari sorotan semenjak tak menangi gelar satu pun musim lalu. Betapa tidak. Pasca gelar domestik direbut rival El Clasico, Real Madrid, mereka juga alami pembantaian 2-8 kontra Bayern Munchen.
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, kondisi finansial dari klub berada pada tingkat kritis gara-gara efek Covid-19. Sempat lakukan pemotongan gaji berjilid mulai dari 70 persen, Josep Maria Bartomeu selaku presiden bahkan sampai menyerah.
BERITA TERKAIT :Usaha tim bermarkas di Camp Nou ini untuk bangkit dengan tunjuk Ronald Koeman justru berujung hasil tak jelas. Lionel Messi sampai nyaris dibuat hengkang karenanya jika tak ada ancaman klausul rilis 700 juta Euro (Rp 12 triliun).
Ternyata, masalah dari Catalan jauh lebih pelik ketika utang-piutang mereka sudah melonjak menjadi 1,2 miliar Euro (Rp 20 triliun) terkait transfer pemain. Bisa berujung bangkrut Juni 2021, para pemain justru menambah garam di luka klub.
Dilansir dari laman Football Espana, alih-alih meringankan beban tim agar tanpa pengeluaran uang berlebihan, para-para pemain ogah menerima pemangkasan gaji. Carlos Tusquets pengganti sementara Bartomeu, awalnya meminta 'keikhlasan' dari para pemain.
Tusquets menjanjikan jika pembayaran honor bulan Desember akan segera terealisasikan pada bulan Februari dengan alasan ekonomi memburuk. Namun para pemain enggan menerima alasan tersebut, setelah apa yang mereka lalui.
Jika berdasarkan pembayaran, upah dari Messi saja bisa membuat Blaugrana merogoh kocek dalam yakni 565 ribu euro (Rp 9,7 miliar) per-pekan. Belum lagi sekaliber Marc-Andre ter Stegen, Antoine Griezmann, Frenkie de Jong, dan pemain-pemain lain.