Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Musim Hujan Februari 2021, Apa DKI Sudah Siap Hadang Banjir?

NS/RN/NET | Minggu, 24 Januari 2021
Musim Hujan Februari 2021, Apa DKI Sudah Siap Hadang Banjir?
Ilustrasi banjir di Jakarta.
-

RN - Hujan deras disertai angin kencang akan terus terjadi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada. 

BMKG mencatat sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 94 persen dari 342 zona musim saat ini telah memasuki puncak musim hujan seperti yang telah diprediksikan sejak Oktober 2020.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021. Dia meminta masyarakat mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem.

BERITA TERKAIT :
DKI Hujan Sebentar, Banjir Dan Macet Di Mana-Mana 
Jakarta Kelabu, Hujan Biasa Macet, Hujan Deras Banjir

"Kami mengimbau masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode Puncak Musim Hujan ini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring yang juga disiarkan lewat YouTube, Sabtu (23/1/2021).

Sebagian besar wilayah yang berada pada puncak musim hujan tersebut terutama sebagian Sumatera bagian Selatan, sebagian besar Jawa, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua. Puncak musim hujan di wilayah tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.

Pada periode musim hujan dan puncak musim hujan ini juga sering terjadi peristiwa cuaca ekstrem dengan curah hujan kategori tinggi dan sangat tinggi.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyebut, peningkatan tren curah hujan ekstrem ini selain dipicu oleh fenomena dan/atau gangguan skala iklim, dikaitkan juga sebagai dampak perubahan iklim. Hasil kajian untuk wilayah Jakarta, menunjukan bahwa frekwensi kejadian hujan tinggi yang semakin meningkat.

"Dari pengamatan BMKG walaupun curah hujan berada pada tingkat sedang, namun masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Hal ini tergantung pada daya dukung lingkungan dalam merespons kondisi curah hujan," kata Guswanto.

Bencana hidrometeorologi ini misal terjadi banjir bandang dikarenakan adanya sisa-sisa penebangan pohon di bagian hulu, yang dapat menahan air. 

Jika hujan terus berlangsung, kemudian akan hanyut dan mengakibatkan banjir bandang di bagian hilirnya. Demikian pula banjir dan genangan, selain akibat curah hujan tinggi juga dapat diakibatkan kondisi permukaan yang tidak mendukung air mengalir dengan cepat atau normal ke saluran-saluran yang semestinya.

Sementara DKI Jakarta sudah menyiapkan ratusan pompa penyedot air. Pompa-pompa itu khusus untuk mengurangi debit air jika terjadi banjir.

Sebelumnya viral soal aksi pemotongan kabel listrik rumah pomda. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) juga meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku sabotase yang memotong kabel listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat. 

HNW mengatakan, aksi tersebut membahayakan keamanan warga.

"Upaya Gub @aniesbaswedan cegah banjir di ibu kota kembali disabotase. Kabel listrik Rumah Pompa Dukuh Atas dipotong lagi. Polisi perlu segera tangkap dan hukum keras pelakunya. Agar "teror dan sabotase" yg membahayakan keamanan warga tak terulang lagi," ujar HNW melalui akun Twitter @hnurwahid, dikutip Kamis (21/1/2021).