RN.CO Hujan air mata di KRI Semarang menghiasi suasana tabur bunga penghormatan untuk para korban insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Jumat(22/1/2021).
Doa yang dipimpin oleh salah seorang pemuka agama ini, membuat keluarga korban yang tinggalkan menitikan air mata.
"Semoga keluarga ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan yang meninggalkan diberi tempat terbaik oleh Tuhan Yang Maha Esa,"ucap tokoh pemuka agama dalam doanya.
BERITA TERKAIT :Dilokasi tabur bunga, para keluarga korban saling berpelukan erat diiringi suara tangisan yang menggelegar. Sehingga tidak ada kata mau pun ucapan yang keluar dari mulut mereka.
Sekedar diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2020 pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat tersebut dikabarkan membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.