RADAR NONSTOP - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air membuat heboh dunia. Bukan hanya para pemimpin dunia yang mengucapkan duka cita tapi media-media besar luar negeri juga melaporkan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Tidak hanya kantor berita seperti Reuters dan Associated Press tapi media arus utama seperti CNN, the New York Times, NBC News, BBC, Aljazirah, dan South China Morning Post (SCMP) melaporkan kejadiaan naas tersebut.
Sabtu (9/1) the New York Times melaporkan kecelakaan ini menyoroti masalah lama penerbangan Indonesia yang kerap mengalami bencana. CNN International terus melaporkan perkembangan terbaru mengenai proses pencarian sisa pesawat dan korban.
BERITA TERKAIT :SCMP mengutip situs pelacak pesawat FligtRadar24 yang mencicit SJ 182 hilang saat berada di 10 ribu kaki dari permukaan laut dalam kurang dari satu menit setelah lepas landas. SCMP juga melaporkan kondisi pesawat yang sudah berusia 26 tahun.
Mereka juga mengutip Planespotters.net yang mengatakan Sriwijaya Air menggunakan pesawat itu dari tahun 2012 itu. Sebelumnya pesawat pernah digunakan Continental Air Lines dan United Airlines Holdings Inc.
Sementara NBC News melaporkan Indonesia, negara kepulauan dengan 260 juta penduduk kerap mengalami kecelakaan transportasi baik di darat, laut maupun udara. Disebabkan karena kapal feri yang terlalu penuh, infrastruktur yang sudah tua atau buruknya mematuhi standar keselamatan.
NBC News melaporkan dari tahun 2007 hingga 2016 Badan Penerbangan Amerika Serikat (FAA) menurunkan evaluasi keamanan Indonesia ke Kategori 2. Artinya sistem peraturan Indonesia tidak cukup.
Kecelakaan Sriwijaya Air menjadi kecelakaan pesawat kedua dalam dua tahun. Sebelumnya Boeing 737 Max yang dioperasikan Lion Air jatuh pada tahun 2018 lalu, menewaskan 189 penumpang dan kru di dalamnya.