Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Imbas Cuaca Buruk

BPS Ingatkan Potensi Harga Sayuran Naik, Emak-emak Kudu Siap Mewek Nih

RN/CR | Senin, 02 November 2020
BPS Ingatkan Potensi Harga Sayuran Naik, Emak-emak Kudu Siap Mewek Nih
-Net
-

RADAR NONSTOP - Emak - emak yang biasa belanja sayuran kudu siap - siap rogoh dompet lebih dalam. Soalnya, harga sayuran diprediksi bakal naik.

Begitu diingatkan BPS (Badan Pusat Statistik) melihat cuaca buruk yang kerap terjadi belakangan ini.

Kepala BPS Suhariyanto mencontohkan kondisi serupa pernah terjadi pada komoditas cabai merah dan bawang merah. Pada Oktober 2020, dua komoditas itu menyumbang inflasi paling besar pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar masing-masing 0,09 persen dan 0,02 persen.

BERITA TERKAIT :
Emak-Emak Di Ciracas, Jakarta Timur Galau Gara-Gara Bra Lenyap Saat Dijemur
PPDB Jawa Barat, Titipan Pejabat Vs DPRD, Wani Piro Sudah Biasa Setiap Tahun?

Imbasnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi paling besar yakni 0,29 persen, dengan andil 0,07 persen.

"Untuk beras nampaknya aman sampai akhir tahun, tapi untuk sayuran kalau kita tidak hati-hati bisa mengalami fluktuasi seperti yang terjadi pada bulan ini, yakni cabai merah dan bawang merah," ujarnya dalam paparan Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2020, Senin (2/11).

Ia memastikan kenaikan harga pada cabai merah dan bawang merah tersebut disebabkan cuaca yang tidak bersahabat. Pantauan BPS, harga cabai merah di 82 kota naik dari 90 kota yang disurvei.

"Jadi di sana curah hujan yang tinggi berdampak pada produksi dan kualitas cabai merah. Hal yang sama juga terjadi pada bawang merah," tuturnya.

Oleh sebab itu, pihaknya memberikan catatan pada harga sayuran pada hingga akhir tahun mendatang. Selain faktor cuaca, tren inflasi pada Oktober, November, dan Desember terus bertambah karena ada momentum Hari Raya Natal dan tahun baru.

"BPS tidak membuat proyeksi, tapi kemarin kami berikan catatan bahwa peningkatan curah hujan dari Oktober-Desember bisa lebih tinggi dari biasanya karena dampak la nina," ucapnya.

Pada Oktober terjadi inflasi sebesar 0,07 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), setelah 3 bulan berturut-turut sebelumnya deflasi.

Sementara itu, secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) terjadi inflasi sebesar 0,95 persen. Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy) inflasi mencapai 1,44 persen pada Oktober ini.

#Sayuran   #BPS   #Emak