Risma Nangis, Anies Baswedan Dan Kang Emil Biasa Aja Tuh 

RADAR NONSTOP - Fasilitas umum yang dirusak massa pendemo tolak UU Cipta Karya membuat Wali Kota Risma kesal. Dia menangis ketika melihat Gedung Negara Grahadi Surabaya rusak.

Banyak fasilitas umum hingga tanaman dihancurkan pendemo. Seperti pagar Gedung Negara Grahadi, lampu-lampu Alun-alun Suroboyo, bola-bola terbuat dari semen di pinggir jalan, rambu-rambu lalu lintas, pedestrian yang dihancurkan hingga area depan Taman Aprasi juga dirusak.

Saat sidak, Risma datang untuk melihat kondisi kota pasca demo berujung anarkis tersebut.

"Aku bangun ini buat rakyatku, kenapa kamu ga rusak kotamu sendiri. Aku belain wargaku setengah mati, kenapa kamu kesini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati tahu, tanganku sampai patah belain wargaku. Kenapa kamu hancurin. Tega sekali kamu," bentak Risma kepada salah satu massa dari Madiun dengan suara bergetar dan menangis, Kamis (8/10/2020).

Dia pun berjalan di sepanjang Jalan Gubernur Suryo dan sesekali membersihkan batu-batu yang ada di jalanan. Risma juga meminta kepada jajarannya untuk mengambil karung untuk sampah-sampah dan batu yang berserakan.

Risma juga sempat bertemu dengan para pendemo. Dia meminta untuk menyudahi kericuhan antara massa dengan polisi.

"Aku sudah terima kamu, sudah berhenti polisi juga manusia, aku sudah nuruti kamu kan? Aku ketemu dengan ketua-ketuamu," tegas Risma dengan menahan air matanya.

Berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil. Anies saat sidak ke kawasan Bundaran HI dan Sarinah karena halte busway terbakar hanya geleng kepala. 

Anies berjanji akan selesai malam ini dan semua bisa kembali digunakan. Termasuk membangun kembali halte bus Bundaran HI.

Anies juga terlihat berdialog dengan massa dan berjanji akan menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Begitu juga dengan Kang Emil. 

Kang Emil melakukan audiensi dengan pimpinan serikat buruh. Mereka menyampaikan poin-poin aspirasi secara langsung kepada Kang Emil. 

"Tadi saya menerima aspirasi dari perwakilan buruh ada 10 orang, nah bagaimana pun kondusivitas dan aspirasi itu harus kami dengarkan secara seksama dan baik-baik," katanya.