Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Mantan Panglima TNI: PKI Gaya Baru Sudah Menyusup Ke Semua Lini

RN/NET | Kamis, 24 September 2020
Mantan Panglima TNI: PKI Gaya Baru Sudah Menyusup Ke Semua Lini
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo -Net
-

RADAR NONSTOP - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebutkan, kebangkitan PKI gaya baru sudah semakin nyata dan tidak sekadar dirasakan.

Mereka bahkan sudah berhasil menyusup di hampir semua lini. “Gerakan kebangkitan PKI ini bukan penyusupan lagi. Mereka sudah berhasil menyusup. Mulai dari menghapus sejarah G30S/PKI sejak 2008," kata Jenderal Gatot dalam kanal Hersubeno Arief di YouTube.

Tidak hanya itu, lanjut Gaot, PKI sudah menyusup di tempat pendidikan, di macam-macam organisasi.

BERITA TERKAIT :
Panglima Agus Bongkar Pasang Jabatan Jenderal TNI 
Gratiskan Tiket Masuk Bagi Prajurit, Ancol Apresiasi HUT TNI KE-79

Gatot mengklaim, berdasar analisinya, sistem organisasi PKI gaya baru ini lebih terstruktur dibandingkan tahun 1965.

Kondisi ini bila dibiarkan menurut Gatot akan berbahaya dan mengancam NKRI.

Saat ini, dirinya tengah menanti bagaimana kebijakan Kepolisian Republik Indonesia dan TNI. Apakah akan melarang nonton bareng (nobar) film sejarah G30S/PKI pada 30 September mendatang.

"Kalau nanti Kepolisian bahkan TNI melarang nobar itu, berarti harus kita (Gatot, red) akui mereka (PKI) sudah masuk di semua lini. Dan mereka tinggal mengambil alih saja," cetus Gatot Nurmantyo.

Sebab, bisa saja Kepolisian melarang nobar film G30S/PKI karena alasan COVID-19. “Kita lihat saja bila kepolisian bilang karena alasan pandemi sehingga bergerombol apapun juga dilarang termasuk menonton film G30S PKI. Dan TNI pun ikut-ikutan berarti itu lebih berbahaya lagi. Kita tunggu saja apa yang akan mereka lakukan," paparnya.

Dia kembal mengingatkan keputusannya memutarkan kembali film G30S/PKI saat masih aktif berdinas di TNI, sebagai upaya "membungkus" gerakan kebangkitan PKI gaya baru.

Upaya ini harusnya diteruskan agar seluruh masyarakat dan khususnya TNI pahami sejarah kelam peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965.