Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Surplus Beras Sebanyak 2,8 Juta Ton hanya Cukup Digunakan untuk Sebulan

Agus Supriyanto | Jumat, 26 Oktober 2018
Surplus Beras Sebanyak 2,8 Juta Ton hanya Cukup Digunakan untuk Sebulan
-

RADAR NONSTOP--Produksi beras tahun ini akan surplus 2,8 juta ton seperti dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, jumlah tersebut hanya cukup memenuhi kebutuhan satu bulan.

Dijelaskannya, surplus beras 2,85 juta ton adalah dalam satu tahun penuh. Sementara, kebutuhan konsumsi beras di Indonesia dalam sebulan adalah 2,5 juta ton.

Surplus tersebut jika dikurangi kebutuhan sebulan hanya sisa 350 ribu ton. "Kalau kita hitung hitungan kasar saja surplus itu hanya cukup untuk 1 bulan," papar Suhariyanto di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta Timur, Kamis (25/10/2018),pada wartawan.

BERITA TERKAIT :

Ia pun menerangkan, surplus beras 2,8 juta ton itu persebarannya beragam, mulai dari rumah tangga produsen, rumah tangga konsumen, Bulog hingga pedagang. "Jumlah petani itu 14,1 juta, biasanya sekitar 44% surplus itu ada di rumah tangga petani. Kalau kita bagi petani rata rata hanya 7,5 kg per rumah tangga per bulan," tandas Suhariyanto.

Dia menjelaskan, disamping angka surplus tersebut, yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana menjaga stok tersebut agar bisa mencukupi kebutuhan. "Jadi bagaimana kita mengelola stok surplus itu menjadi penting, ya cadangan beras itu juga menjadi penting. Tapi saya pikir tahun ini aman-lah. Cadangan di Bulog kan bagus ya, situasinya sangat beda dengan tahun lalu di mana cadangan beras Bulog itu di bawah 1 juta," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Darmin mengatakan total produksi dalam bentuk beras sebanyak 32,4 juta ton pada tahun ini. Sementara angka kebutuhan sebesar 29,6 juta ton.

Artinya, masih ada surplus dari selisih data produksi dan data kebutuhan tersebut. "Produksi kita tahun ini 32,4 juta ton. Konsumsi 29,6 juta ton. Jadi sebenarnya masih ada lebih 2,85 juta ton," ungkap Darmin.