RADAR NONSTOP - Abidin hanya menghela nafas. Sopir truk bermuatan kayu olahan ini harus mencari jalan tikus.
Abidin harus sampai Banyumas, Jawa Tengah. "Saya dari Lampung. Muatan kayu olahan kecil buat lemari," tegasnya saat ditemui di warung makan kawasan Pantura, Jawa Barat, Minggu (30/8).
Maraknya razia muatan di Jalan Tol Cipali membuat bapak dua anak asal Lampung ini mencari jalan tikus. "Kalau lewat tol nanti ditangkap. Makanya saya cari jalan lain," ungkpanya.
BERITA TERKAIT :Abidin tak paham apakah truk yang dibawanya kelibihan muatan. Karena, saat isi barang tidak ada timbangan. "Daripada kena tilang terus telat antar kan bisa kacau. Saya kalau telat kena potong uang jalan, bisa gak makan nanti anak saya," bebernya.
Diketahui, ASTRA Tol Cipali mencatat sebanyak 1.900 kendaraan bermuatan berat yang kelebihan kapasitas dari arah Jakarta ke Jawa Tengah maupun sebaliknya via Tol Cipali berhasil ditertibkan.
Jumlah itu didapat dari operasi Over Dimension dan Overload ( ODOL) yang dilaksanakan secara periodik setiap tiga bulan sekali guna meningkatkan keamanan pengendara di jalan tol.
Adapun pengawas pada operasi tersebut ialah Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan, Polisi Jalan Raya (PRJ) Polda Jawa Barat, serta PT Lintas Marga Sedaya (ASTRA Tol Cipali) selaku operator.
Jumlah kendaraan yang mengalami kelebihan kapasitas ini dapat dilihat menggunakan alat timbang Weight In Motion (WIM). Operasi ODOL dan penindakan dilakukan pada kendaraan golongan 2 sampai golongan 5.
Setiap kendaraan rata-rata kelebihan muatannya sebesar 14,7 persen. Bagi kendaraan yang terjaring dikenakan hukuman preventif sesuai aturan berlaku untuk menciptakan lalu lintas jalan tol yang aman dan nyaman.
"Kami memasang alat timbang WIM di KM 74 dan KM 178 arah Jakarta dan arah Palimanan (Cirebon). Kami juga melakukan operasi pengawasan dan penindakan batas kecepatan melalui Speed Gun,” ujar petugas jalan tol.