RADAR NONSTOP - Lagu “You Can’t Always Get What You Want” dicatut. Lagu milik band rock legendaris asal Inggris, The Rolling Stones ini kesal.
Mereka mengancam Presiden AS Donald Trump dan akan menempuh jalur hukum. The Rolling Stones telah menunjuk organisasi hak cipta BMI untuk menghentikan Trump menggunakan lagu tersebut sebagai alat kampanye politik.
Lagu “You Can't Always Get What You Want” milik Rolling Stones pertama kali diperdengarkan ke publik 51 tahun silam, dalam album bertajuk “Let It Bleed”. Lagu itu ditulis oleh sang vokalis Stones, Mick Jagger, dan gitaris Keith Richards. Lagi itu dipilih oleh majalah Rolling Stone sebagai salah satu dari 500 lagu terbaik sepanjang masa.
BERITA TERKAIT :“BMI telah memberi tahu kampanye Trump atas nama Stones bahwa penggunaan lagu-lagu mereka secara tidak sah akan melanggar perjanjian lisensi,” demikian bunyi pernyataan itu seperti di-retweet oleh akun Twitter resmi Rolling Stones, yang dikutip kembali AFP, Minggu (28/6/2020).
“Jika Donald Trump mengabaikan pernyataan ini dan bersikeras (menggunakan lagu kami) maka dia akan menghadapi tuntutan hukum karena melanggar larangan dan memainkan musik yang belum dilisensikan,” cuit akun itu lagi.
Pihak BMI menyatakan, mereka belum menerima tanggapan dari pengacara Trump.
Peringatan dari Rolling Stones tersebut menjadi kasus terbaru terkait dengan para musisi yang merasa keberatan lagu-lagu mereka dipakai Trump sebagai alat kampanye.
Awal bulan ini, keluarga Tom Petty mengeluarkan surat peringatan yang meminta Trump agar berhenti menggunakan lagu “I Won't Back Down” dalam sebuah rapat umum di Tulsa, Oklahoma, 20 Juni lalu. Keluarga sang rocker mengunggah surat terbuka di Twitter yang isinya mengatakan bahwa mendiang Petty tidak akan pernah mau lagu miliknya digunakan untuk kampanye kebencian.
Band rock masyhur asal Inggris, Queen, sebelumnya juga mengeluh ketika Trump menggunakan lagu “We Are The Champions” selama acara Partai Republik di Cleveland, Ohio, menjelang Pilpres AS 2016.