RADAR NONSTOP - Ferdian Paleka dibully. YouTuber itu habis diplonco tahanan lain.
Aksi bully itu beredar dari tiga potongan video yang memperlihatkan Ferdian kena 'bully' pada Sabtu (9/3/2020). Didiuga kejadian itu terjadi di sel tahanan Satreskrim Polrestabes Bandung.
Dalam video berdurasi 19 hingga 49 detik itu terlihat Ferdian dalam keadaan nyaris telanjang dengan kepala plontos.
BERITA TERKAIT :Dalam potongan berdurasi 49 detik terlihat Ferdian dan salah seorang rekannya tengah melakukan push-up. Terlihat wajah konten kreator berusia 21 tahun itu memelas dan matanya berkaca-kaca.
Di sekelilingnya terdapat tahanan kepolisian yang lain mengamati, dan sesekali melakukan kontak fisik dengannya.
"Cik ngomong abdi jelema belegug kituh (coba katakan saya orang bodoh)," kata salah seorang pria yang terdengar dalam video tersebut.
"Abdi jelema belegug (saya orang bodoh)," tiru Ferdian dengan mata sayu.
Kejadian itu berlanjut dengan pria di balik layar ponsel kembali meminta Ferdian untuk mengucapkan hal yang sama. "Iya bagaimana bang?" balas Ferdian tak bisa menirukan.
Hingga berita ini diturunkan pihak keluarga belum memberikan klarifikasi soal beredarnya video tersebut.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya membenarkan peristiwa perundungan tersebut. Menurutnya, tahanan lain tak menyukai keberadaan Ferdian Paleka.
"Itu terjadi karena para tahanan sebelumnya merasa tidak suka dengan kelompok Ferdian ini," kata Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Sabtu (9/5).
Ia berkata tahanan lainnya sangat tak menyukai tindakan Ferdian Paleka yang dengan tega memberikan sembako berisi sampah kepada transpuan.
"Karena kelakuanya pada saat di luar dia memberikan makanan sampah kepada masyarakat. Sehingga tahanan ini, melakukan bully-an kepada Ferdian cs," tuturnya.
Kini, Ferdian bersama kedua temannya dipisahkan dari tahanan lain. Polisi berupaya agar perundungan tak terjadi lagi.
Diketahui, Ferdian Paleka pembuat video prank 'makanan' sampah ke waria ditangkap polisi. Ferdian pun menyesal dan meminta maaf atas konten yang menuai kecaman.
Permintaan maaf itu disampaikan Ferdian saat rilis di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020). Berbaju tahanan dan memakai masker, Ferdian meminta maaf kepada waria atau transpuan dan masyarakat Indonesia.
"Saya sangat meminta maaf sekali kepada transpuan yang telah saya prank dan saya minta maaf ke seluruh rakyat Indonesia, terutama rakyat Kota Bandung," ucap Ferdian dengan suara sedikit terisak.
Ferdian mengaku menyesal atas perbuatannya melakukan prank kepada waria. Penyesalan itu diungkapkan setelah ditangkap polisi.
"Saya sangat menyesal atas kelakuan saya, semoga saya dimaafkan," katanya.
Ferdian mengaku video yang dibuat bersama dua rekannya, Aidil dan Tubagus Fahddinar yang kini sama-sama tersangka, itu hanya iseng belaka. Ide melakukan prank membagikan dus makanan isi sampah dan batu itu muncul dari obrolan mereka bertiga.
"Awal mula buat konten hanya untuk hiburan saja. Nggak ada maksud selain itu," ucap Ferdian.
Mantan Napi: Agar Kita Tobat
Bully atau plonco di dalam bui sudah biasa bagi para penghuni baru. Mantan narapidana (napi) yang baru saja bebas karena asimilasi Corona insial MT mengaku, dirinya tidak kaget.
"Mungkin itu karma karena kita waktu di luar berbuat onar. Saya juga kena bully dulu waktu baru ditahan dan menurut saya itu hal biasa dan wajar," ungkapnya MT kepada radar nonstop, Sabtu (9/5).
Bapak satu anak ini masuk bui dengan tuduhan menipu. "Plonco itu biasa sebagai pengenalan. Itu artinya kita harus berprilaku baik. Plonco jadi mengingatkan kita akan dosa masa lalu," ungkapnya.
Kini MT bersyukur karena bebas. "Saya sudah tobatlah. Sekarang mau hidup normal aja gak mau lagi menyakiti orang. Karena, saya yakin karma itu berlaku," uncap pria yang kini berprofesi sebagai ojol.