Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Mejeng Di Botol Hand Sanitizer, 20 Ribu Orang Bully Bupati Klaten 

NS/RN/NET | Selasa, 28 April 2020
Mejeng Di Botol Hand Sanitizer, 20 Ribu Orang Bully Bupati Klaten 
Foto bupati yang bikin heboh warganet.
-

RADAR NONSTOP - Bupati Klaten Sri Mulyani mendadak jadi obrolan warganet. Fotonya yang nempel di botol hand sanitizer membuat geram netizen. 

Alhasil, Sri Mulyani habis dibully. Tagar #BupatiKlatenMemalukan menjadi trending topic di Indonesia. Sekitar 20 ribu netizen membully aksi Sri Mulyani.

Stiker Sri yang tampak mengenakan seragam dinas itu diduga merupakan botol hand sanitizer dari Kementerian Sosial (Kemensos).

BERITA TERKAIT :
Tol Cipali Rawan Begal, Viral Komplotan Maling Ban Serep Kejar-Kejaran Dengan Polisi
Live TikTok Jangan Asal Jeplak, Ratu Entok Masuk Bui Akibat Sebut Yesus Potong Rambut? 

Foto botol hand sanitizer berstiker wajah Sri itu bahkan ikut di-retweet akun mantan pimpinan KPK Laode M Syarif @LaodeMSyarif. Dalam postingan itu dituliskan dengan keterangan foto yang menyayangkan aksi tersebut.

Cuitan Laode itu juga disertai dengan menyebutkan akun Divisi Humas Polri, Ombudsman, KPK RI, Kemendagri, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat diakses detikcom, pukul 12.39 WIB, cuitan itu sudah 399 kali di-retweet dan disukai 533 orang.

Terpisah, Ketua Bawaslu Kabupaten Klaten, Arif Fathurohman mengaku sudah mengetahui soal botol hand sanitizer berstiker itu. Namun, belum ada laporan soal itu ke Bawaslu.

Sementara Bupati Klaten Sri Mulyani menjelaskan hand sanitizer berstiker foto dirinya dibagikan untuk internal kader PDIP. Dia mengungkap ada juga pembagian sembako dari dirinya ke internal partai.

"Ada kekeliruan di lapangan. Kalau untuk sembako murni dari saya selaku ketua DPC PDIP," jelas Sri Mulyani kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

Sri menjelaskan bantuan sembako yang ada tempelan 'sembako PDIP' itu bukan untuk masyarakat. Namun bantuan itu untuk internal PDIP.

"Karena itu bantuan tidak untuk masyarakat, yang ada tempelan 'sembako PDIP' itu. Itu murni untuk internal kami PDIP dan bisa dicek ada berapa dan berbeda dengan yang diberikan ke masyarakat," lanjut Mulyani.

Sri menjelaskan ada kesalahan saat penempelan di lapangan. Dia menyebut kesalahan itu terjadi karena bantuan dari Kemensos jumlahnya tidak sebanyak pengadaan dari Pemkab Klaten.

"Ada kesalahan saat pembagian, karena dari Kemensos bantuannya baru sekitar 1.000 dan dari Pemkab pengadaan ada puluhan ribu sehingga di lapangan, (botol hand sanitizer) tidak ditempel (stiker foto bupati) semua. Karena memang dari Kemensos tidak banyak dan justru yang banyak dari kami (Pemkab), " urai Mulyani.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Pemkab Klaten Much Nasir. Nasir menyebut stiker Bupati Klaten menempel di botol Kemensos karena kesalahan penempelan stiker.

"Saya kemarin lihat. Mohon maaf itu teman-teman yang salah nempel," ujar Nasir sambil menunjukkan foto.