RADAR NONSTOP - Pandemi Corona dan bulan Ramadhan dimanfaatkan para rampok. Mereka mengincar minimarket di kawasan Jabodetabek.
Uniknya, para pelaku adalah pemain lama. Hanya gayanya saja yang memakai modus baru.
Polda Metro Jaya sudah mengungkap sebanyak 17 kasus pembobolan minimarket di DKI Jakarta dalam kurun waktu 1 bulan. Sebagian besar pelaku nekat melakukan aksinya karena kesulitan ekonomi.
BERITA TERKAIT :Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, ada juga pelaku melakukan aksinya karena membeli narkotika karena kecanduan.
Dia menuturkan, mayoritas pelaku merupakan residivis di berbagai kasus kriminal. Sementara pelaku baru jumlahnya lebih sedikit.
"Sekitar 70-80 persen itu residivis," ucapnya.
Saat ini sudah 20 tersangka berhasil diringkus. Dua di antaranya ditembak karena mencoba melawan saat ditangkap.
"Yang berhasil dilakukan tindakan tegas terukur sekitar 2 orang. Jadi 18 orang masih dalam proses," ucapnya.
Polda Metro Jaya meminta minimarket tidak beroperasi 24 jam untuk meminimalisasi kejahatan perampokan dan pembobolan. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana meminta minimarket hanya buka sampai pukul 20.00 WIB.
Sebelumnya Polda Metro Jaya menyebut ada 17 perampokan minimarket di Jakarta dan sekitarnya dalam sebulan terakhir. Kasus perampokan minimarket meningkat 10 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kapolda juga mengimbau kepada pemilik minimarket memasang kamera tersembunyi atau closed-circuit televison (CCTV). Kemudian memperketat penjagaan oleh satuan pengamanan.