Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tak Mau Siswa Jadi Tumbal Corona, Depok Ikuti Jejak Anies

NS/RN | Sabtu, 14 Maret 2020
Tak Mau Siswa Jadi Tumbal Corona, Depok Ikuti Jejak Anies
M Idris
-

RADAR NONSTOP - Pemerintah Kota Depok akhirnya meliburkan semua sekolah. Libur dimulai dari tanggal 16 sampai 28 Maret 2020. 

Penutupan atau libur sekolah adalah dampak dari meluasnya wabah virus Corona. Sekolah akan diliburkan hingga dua minggu ke depan. Sebelumnya Anies Baswedan telah resmi menutup semua aktifitas belajar mengajar. 

Para siswa di Jakarta akan melakukan proses belajar mengajar lewat jarak jauh atau via online.

BERITA TERKAIT :
Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun

"Seluruh sekolah TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs, SMA/MA di Kota Depok untuk meliburkan siswa dan mengganti dengan kegiatan belajar di rumah mulai tanggal 16 sampai 28 Maret 2020," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam surat edaran yang diterima wartawan, Sabtu (14/3/2020).

Surat edaran itu ditandatangani langsung oleh Idris. "Dinas Pendidikan dan seluruh perangkat daerah menunda seluruh kegiatan perlombaan. Selain itu, pelaksanaan study tour di seluruh satuan pendidikan juga diminta ditunda," aku Idris dalam suratnya.

Idris juga memerintahkan agar alun-alun Depok ditutup serta menunda pertandingan di stadion olahraga. Hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau car free day juga ditiadakan sementara.

"Dinas Perhubungan meniadakan sementara kegiatan car free day," ujarnya.

Idris meminta layanan posyandu untuk imunisasi dan pemeriksaan ibu hamil juga dihentikan sementara. Ia mengimbau seluruh warga Depok menghindari kontak fisik, menghindari ruang publik dan keramaian, hingga membiasakan pola hidup sehat.

Tak hanya itu, Idris meminta seluruh perangkat daerah menunda kunjungan kerja, tidak memobilisasi masyarakat dalam jumlah besar, hingga meniadakan apel. Ia juga meminta perkantoran hingga tempat ibadah menyediakan tempat cuci tangan.

"Seluruh pemilik/pengelola perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, hotel, tempat hiburan, restoran, tempat wisata, tempat ibadah, dan tempat umum lainnya agar menyediakan sarana cuci tangan berupa air mengalir dan sabun antiseptik/hand sanitizer," sebutnya.