Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Komisi II DPR Sesalkan Insiden Finalis Putri Indonesia Tak Hapal Pancasila

Burhani | Senin, 09 Maret 2020
Komisi II DPR Sesalkan Insiden Finalis Putri Indonesia Tak Hapal Pancasila
-

RADAR NONSTOP- Salah satu finalis Putri Indonesia 2020 asal Sumatera Barat, Kalista Iskandar tak hapal teks Pancasila mendapatkan sorotan tajam dari anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Paryono.

Menurut Paryono, insiden salah satu Finalis Putri Indonesia tak hapal teks Pancasila merupakan bukti nyata rasa nasionalis dikalanga kaum milinial semakin menurun tajam.

"Sekelas (pemilihan) putri Indonesia itu saja seperti itu (tak hapal Pancasila) Gimana nanti kalau jadi wakil ke luar negeri. Bicara tentang Pancasila saja kurang fasih, mohon maaf ya,saya sangat menyesal,"papar Paryono, pada Radarnonstop, di Karanganyar, Senin (9)3/2020).

BERITA TERKAIT :
Paman Bobby Daftar Ke PDIP Jadi Wali Kota Medan, 90 Persen Banteng Menolak? 
Rakernas PDIP Tanpa Jokowi, Wapres Maruf Amin Kena Getahnya...

Penyesalan insiden tak hapalnya teks Pancasila dalam ajang tersebut ada dasarnya.

Pasalnya, untuk ikut didalam ajang pemilihan seperti Putri Indonesia itu secara SDM sudah sangat matang sekali. Belum lagi pengetahuan umumnya tak perlu diragukan lagi.

Sehingga, Paryono menilai, kejadian tak hapalnya finalis Putri Indonesia terhadap Pancasila itu merupakan contoh nyata kemerosotan nilai kebangsaan digenerasi milinial.

"Ini salah satu contoh nyata. Secara Nasional yang sudah menjadi putri, itukan pilihan dari SDMnya dari kualitasnya pengetahuan umumnya tentang kebangsaannya. Tapi ternyata pengetahuan tentang Pancasila seperti itu ini menjadi evaluasi kita secara umum secara menyeluruh,"ungkapnya.

Evaluasi menueluruh terhadap nilai-nilai kebangsaan akan diambil oleh Komisi II. 

Bahkan secara serius Komisi II segera akan menyampaikan pada pimpinan MPR/DPR serta Fraksi PDIP. Termasuk pada BPIP sebagai patner kerja dari Komisi II.

"Ini akan jadi bahan yang akan kita perhatikan secara serius bagi komisi II, karena BPIP juga patnernya komisi II. ini akan menjadi kajian,"tegasnya.

"Saya selaku anggota MPR juga akan kami sampaikan pada fraksi kami di MPR. Menjadi pembahasan dan kebijakan hingga menjadi keputusan yang bisa memberikan kontribusi positif peningkatan dan wawasan tentang kebangsaan Pancasila,"pungkasnya.