RADAR NONSTOP - Papua menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020. Event olahraga terbesar empat tahunan di Indonesia itu bisa menjadi daya dobrak untuk kebangkitan Papua.
Papua sendiri sudah bersuka cita bahu membahu membangun venue untuk menyambut para kontingen. Isu akan digelarnya 10 cabang olahraga (cabor) akan digelar di Jawa Timur bisa saja melukai warga Papua.
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengaku menolak jika 10 cabor itu dipertandingkan di daerah lain.
"Dan kami tidak setuju Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah, karena penunjukkan tuan rumah bukan hanya main tunjuk saja,” tegas Kenius Kogoya, Kamis, 30 Januari 2020 seperti dilansir dari media online.
Menurutnya, adanya isu penambahan 10 cabor PON yang akan digelar di Jawa Timur itu, sangat keliru. Sebab, proses untuk biding tuan rumah, bukan sekedar menunjuk salah satu provinsi tetapi Papua menjadi tuan rumah itu melalui proses yang panjang.
“Itu melalui Musyawarah Luar Biasa yang dilakukan KONI Pusat dan dihadiri oleh seluruh cabor yang menjadi anggota KONI. Mereka itu mempunyai suara yang menentukan siapa tuan rumah PON? Kalau hari ini ada penambahan 10 cabor dan dipertandingkan di luar Papua, itu kami lihat sudah melanggar ketentuan AD/ART KONI dan PP Nomor 17 Tahun 2007 terkait dengan sistem keolahragaan nasional, dimana tuan rumah itu hanya 1 provinsi, bukan dua provinsi,” katanya.
Dikatakan, penunjukan 10 cabor yang dipertandingkan di luar Papua itu, bukan hanya sekedar main tunjuk saja, tetapi juga harus melalui Musyawarah Luar Biasa KONI untuk menentukan tuan rumah.
Selain itu, lanjut Kenius, rakyat Papua sudah menerima sebagai tuan rumah PON XX tahun 2020. “Nah, suasana kebathinan itu harus dilihat. Kita sudah ditunjuk sebagai penyelenggara PON di wilayah timur. Kita tidak bicara dipertandingkan atau tidak, kenapa di Papua? Ini sebenarnya secara politis luar biasa, disitulah sebenarnya kita bisa menunjukkan kepada negara-negara Pasifik atau tetangga bahwa Indonesia mampu menggelar event bergengsi dengan sukses di Papua,” jelasnya.
Jika nantinya ada 10 cabor yang dipertandingkan di luar Papua, Kenius menilai hal itu sebenarnya bisa mencoreng nama baik Indonesia. Sesungguhnya jika Indonesia ingin membangun Papua, maka itu harus dilakukan seutuhnya.
“Ya, jika cabor itu venuenya belum ada, ya disiapkan. Jangan setengah-setengah membangunnya. Jadi, suasana kebathinan orang Papua itu, juga harus dilihat. Kehadiran PON ini tidak hanya sekedar berkompetisi, tapi yang lebih penting dari pada itu adalah menjalin persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa,” katanya.
Apalagi, kata Kenius, setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan KONI pusat dan seluruh KONI provinsi di Indonesia, ternyata Jawa Timur juga tidak siap untuk menggelar pertandingan 10 cabor itu.
“Kenapa? Mereka hanya menyiapkan anggaran Rp 50 miliar saja. Itu buat apa? Mereka harus menunggu lagi anggaran dari pusat. Kalau begitu kenapa tidak sekaligus diberikan ke Papua, kenapa harus ke Jawa Timur,” tandasnya.
Apalagi, 37 cabor yang akan dipertandingkan pada PON XX di Papua, rujukannya adalah Rapat Koordinasi terbatas antara Gubernur Papua dan Presiden Jokowi. Pada saat itu, Gubernur Papua meminta untuk dilakukan penambahan atau dikeluarkan dalam bentuk Inpres untuk pembangunan venue olahraga.
Namun kemudian, Presiden Jokowi meminta dari 47 cabor dikurangi menjadi 37 cabor yang dipertandingkan dalam PON XX tahun 2020 di Papua.
“Itulah menjadi dasar 37 cabor yang dipertandingkan pada PON XX Papua. Sekarang jangan ditambah lagi. Harus konsisten dong. Ini manuver dari cabor yang tidak ikut dalam PON ke KONI Pusat,” pungkasnya.
Berikut daftar cabor yang dipertandingkan pada PON 2020 Papua:
1. Aerosport
2. Akuatik
3. Anggar
4. Angkat Besi/Angkat Berat/Binaraga
5. Atletik
6. Baseball/Softball
7. Bermotor
8. Biliar
9. Bola Basket
10. Bola Tangan
11. Bola Voli
12. Bulutangkis
13. Catur
14. Cricket
15. Dayung
16. Gulat
17. Hoki
18. Judo
19. Karate
20. Kempo
21. Layar
22. Menembak
23. Muaythai
24. Panahan
25. Panjat Tebing
26. Pencak Silat
27. Rugby Seven
28. Selam
29. Senam
30. Sepakbola dan Futsal
31. Sepak Takraw
32. Sepatu Roda
33. Taekwondo
34. Tarung Derajat
35. Tenis
36. Tinju
37. Wushu