Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pasukan Biru Diminati Warga, Lebih Sejahtera Ketimbang Kerja Di Mal Dan Pabrik

NS/RN | Rabu, 01 Januari 2020
Pasukan Biru Diminati Warga, Lebih Sejahtera Ketimbang Kerja Di Mal Dan Pabrik
Pasukan Biru diminati warga.
-

RADAR NONSTOP - Solikin terpaksa berhenti kerja di mal. Dia lebih memilih melamar menjadi pasukan biru.

Walau kerja kasar kata bapak dua anak ini, tapi menjadi pasukan biru lebih sejahtera. Selain gajinya yang diterima upah menimum provinsi (UMP), pasukan biru juga dapat jaminan kesehatan dan duit tunjangan hari raya (THR). 

"Di mal gaji saya hanya Rp 2,9 juta. Kerja bisa 12 jam, lebih baik jadi Pasukan Biru lah. Di mal hanya menang gaya aja padahal gaji kecil," akunya kepada radar nonstop, Rabu (1/1/2020).

BERITA TERKAIT :
Kerja Freelance Malah Kena Tipu, Pelaku Sedot Duit Korban  
Jakarta Butuh Lowongan 2.156 Tenaga Kesehatan

Diketahui, penyedia jasa layanan perorangan (PJLP) di Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudis SDA) Jakarta Barat membludak. Tercatat 1.700 pelamar menyerbu 1.400 lowongan.

“Pelamar untuk PJLP Tahun Anggaran 2020 di Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat berkisar 1.700 orang dengan kapasitas total 1.400 personil,” kata Kepala Sudis SDA Jakbar, Purwanti, Senin (30/12/2019).

Pasukan Biru maupun Orange biasanya menerima besaran gaji sekitar Rp 3.648.035 per bulan. Gaji diterima selama 13 kali (plus THR). 

Kini UMP DKI Jakarta sudah mencapai Rp 4,2 juta. Dengan naiknya UMP tahun 2020 maka kemungkinan besar gaji Pasukan Biru bisa mencapai Rp 4,2 juta.

"Mereka dapat upah ke-13 yang diterima setiap menjelang hari raya," kata Premi.

Petugas PPSU mendapatkan asuransi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan yang dibayarkan oleh Pemprov DKI. Mereka adalah pekerja yang dikontrak selama setahun. Bila ada pelanggaran, kontrak mereka bisa diputus melalui mekanisme surat peringatan (SP) 1, 2, dan 3.

Ia menjelaskan sesuai prosedur Pemprov DKI Jakarta, PJLP ataupun pasukan biru berjumlah 1.400 yang kini tengah bekerja tidak wajib mengikuti proses seleksi. Namun mereka akan dievaluasi kinerjanya untuk dipertimbangkan masa kontrak selama setahun ke depan.

Adapun dari 1.400 PJLP Tahun Anggaran 2019 sedikitnya 20 orang tidak diperpanjang kontraknya karena tidak memenuhi persyaratan. Sehingga merekrut personil baru melalui rangkaian seleksi mulai administrasi hingga wawancara.

Purwanti menuturkan dari 1.400 PJLP untuk TA 2020 akan bertugas sebagai pasukan tempur lapangan menguras lumpur saluran berjumlah 900 personil. Selebihnya 423 akan bertugas sebagai operator pompa, 25 operator Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sisanya untuk petugas informasi komunikasi (administrasi) serta sopir.

Ia menambahkan khusus untuk operator pompa akan bertugas di 37 rumah pompa yang memiliki 100 unit pompa (pompa stationer) tersebar di delapan kecamatan.

“Kami juga memiliki 40 pompa mobile ditambah 10 pompa mobile baru dengan kapasitas penyedotan air 250 liter per detik untuk mengatasi genangan di sejumlah kawasan,” pungkasnya.