RADAR NONSTOP - Teka - teki Bamus Betawi tak dapat dana hibah pada tahun anggaran 2020 terkuak. Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Jamaludin, buka - bukaan soal dicoretnya dana hibah tersebut.
Jamaludin, politisi Partai Golkar yang juga anak Betawi asli asal Rawa Bambon, Ciracas, Jakarta Timur ini mengaku, dana hibah untuk Bamus Betawi dicoret saat rapat Banggar (Badan Anggaran) bukan di rapat Komisi A.
“Saya yang mendesak agar dana hibah untuk Bamus Betawi dicoret. Pihak - pihak yang merasa keberatan dan tidak terima anggaran itu dicoret silahkan minta klarifikasi ke saya. Nggak usah ribet dan kemana - mana,” tegas Jamaludin penggemar semur jengkol ini.
BERITA TERKAIT :Jamaludin menegaskan, bukan tanpa alasan dirinya mendesak dana hibah Bamus 2020 dicoret.
“Saya orang Betawi asli dan paham betul Bamus Betawi. Adanya dualisme kepengurusan saat ini adalah alasan utama saya mendesak agar hibah tersebut dihapus. Selama dualisme tersebut belum bisa diselesaikan, selamanya saya juga akan berjuang agar Bamus tidak dapat dana hibah,” tegasnya.
Selanjutnya, masih kata Jamaludin, selama dualisme kepengurusan Bamus Betawi, jika hibah tetap dikucurkan maka pontensi tidak terserap dan menjadi silpa sangat kental.
“Selain itu, apabila dana hibah tetap dianggarkan, maka Pemprov DKI Jakarta sama saja dengan memperkeruh dan mengentalkan perpecahan dan dualisme kepengurusan Bamus Betawi,” beber Jamaludin.