RADAR NONSTOP - Pada usia kehamilan tujuh bulan, pasangan Ardina Rasti dan Arie Dwi Andhika mengadakan acara siraman adat Jawa. Acara tujuh bulanan itu merupakan tradisi yang dilangsungkan dengan tujuan mendoakan keselamatan ibu dan calon bayi yang masih berada dalam kandungan.
"Sebenarnya sih tujuh bulanan ini kami serahkan ke keluarga, karena ini tradisi yang sudah ada pakemnya, kami takut salah juga," tutur Rasti usai acara tujuh bulanan di Pendopo Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (30/9/2018).
"Kami sih bangga ya dapat kesempatan untuk menjalani prosesi adat ini, karena ya kalau enggak ngalamin kayak gini, enggak pernah tahu. Ternyata, hampir semua orang Jawa kalau sudah tujuh bulanan ngalamin kayak gini," sambungnya.
BERITA TERKAIT :Perempuan kelahiran Jakarta, 32 tahun itu mengaku baru akan menjalani USG (ultrasonografi) untuk mengetahui jenis kelamin sang bayi bulan depan. “Kami memang baru mau USG itu bulan depan sih,” terangnya.
Pada usai kehamilan yang semakin tua, Arie pun melarang sang istri syuting. "Untuk sementara kalau yang berat memang enggak aku bolehin. Karena jam syuting sekarang kan beda dari dulu, bisa sampai jam 4 pagi gitu," ungkap Arie.
Pasalnya pada saat hamil muda, Rasti sempat syuting di tengah hutan hingga di bekas kamar jenazah. Hal tersebut membuat sang ibu, Erna Santoso datang ke lokasi syuting untuk membekali sang anak dengan benda-benda tajam.
“Mama yang ketakutan, lagi syuting di hutan dibawain gunting, peniti dan gunting kuku. Waktu aku kekunci di bekas kamar jenazah RS, mama panik. Mama suruh benda-benda tajam itu dipakai di badan, biasanya cuman aku taruh tas,” ujar Rasti.