RADAR NONSTOP - Ambruknya menara pemancar di kawasan Radio Dalam, Jaksel harus menjadi perhatian. Sebab, banyak menara yang menumpang di masjid.
Bahkan banyak juga menara yang berdiri di perkampungan padat penduduk. Jika ini didiamkan tentunya bisa mengancam keselamatan warga.
Data dari Pemprov DKI Jakarta diduga banyak menara atau tiang komunikasi yang tak berizin. Pada 2017, Dinas Komunikasi dan Informasi DKI Jakarta mencatat ada sekitar 6.000 tiang komunikasi yang tak berizin dan berada di area Ruang Terbuka Hijau (RTH), Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos).
BERITA TERKAIT :Bahkan Bulan November (26/11/2017) tiang seluler ada yang roboh di Jalan Bantar Jati No. 23, Setu, Cipayung, Jakarta Timur. Tiang seluler ini menimpa tiga rumah warga.
Kini pada Minggu (22/12/2019), menara roboh lagi menimpa Masjid Al-Amin dan rumah warga di Jalan Antene VII, Gandaria Utara, Radio Dalam, Jaksel.
"Saya baru saja kelar sholat tiba-tiba menara ambruk," keluh jamaah dengan nada ketakutan.
Selain masjid, rumah warga juga rusak. "Menara goyang-goyang dan ambruk. Ada warga terluka," ungkap jamaah lainnya.
Roman (29) menyebut menara sempat bergoyang sebelum akhirnya roboh menimpa masjid dan sejumlah rumah.
Menurut Visti, ada sejumlah jemaah yang masih berada dalam masjid saat menara roboh. Menara yang roboh itu menimpa masjid bagian kiri, sementara jemaah ada di bagian kanan.
"Ada 10-an orang (di dalam masjid). Jadi pada di dalam. Kan, alhamdulillah-nya sebelah kanan Masjid Al-Amin nggak kenapa-kenapa," ucap Visti.
Visti menuturkan jemaah yang berada di dalam masjid saat menara roboh syok. Mereka sempat berdiam diri di dalam masjid.
"Diam di masjid dulu, karena takut juga kan. Karena ngeliat posisi sebelah kiri masjid itu sudah ancur kan," jelasnya.