RADAR NONSTOP – Aksi Mesut Oezil yang membela muslim Uighur di China, dikritik partai berkuasa di Negeri Tirai Bambu tersebut. Partai Komunis China mengultimatum Arsenal.
Oezil sebelumnya mengangkat isu muslim Uighur, yang kabarnya ditahan di kamp konsentrasi di Xinjiang. Ia menyiratkan bahwa umat Islam mesti bersuara lantang soal ini.
"(Di Cina) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama satu per satu dibunuh. Terlepas dari semua itu, muslim tetap diam. Suara mereka tak terdengar," demikian bunyi tulisan dalam unggahan Oezil, yang memang pemain muslim, di Instagram.
BERITA TERKAIT :Mantan Pemain Arsenal Selundupkan Ganja Rp 12 Miliar
Sandro Tonali Kapok Berjudi
Aksi itu langsung memicu reaksi di daratan China. Stasiun televisi CCTV dan layanan streaming PPTV misalnya, batal menyiarkan laga Arsenal kontra Manchester City pada Minggu (15/12) kemarin.
Arsenal sendiri langsung menarik diri dan menjaga jarak dengan Oezil, menegaskan bahwa sikap sang gelandang tak mencerminkan klub. Namun itu tak menghindarkan mereka dari ancaman.
Global Times, salah satu media corong Partai Komunis China yang merupakan partai berkuasa di Negeri Tirai Bambu, mengingatkan bahwa Arsenal akan merasakan dampak besar dari aksi Oezil.
Sejumlah penggemar di China juga menunjukkan ketidaksukaannya terhadap sikap Oezil di aplikasi media sosial, Weibo. Mereka malah bergembira dengan kekalahan 0-3 Arsenal dari Manchester City di Emirates Stadium.
