RADAR NONSTOP - Warga Kampung Rawa Keladi RT 02/02 Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya meminta pelaksanaan proyek normalisasi sungai dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi di wilayah itu jangan asal-asalan.
Salah seorang warga bernama Nurdin, mengatakan, kekecewaan warga dilatarbelakangi pelaksanaan pekerjaan proyek normalisasi
beberapa tahun lalu yang dinilai tidak professional.
Sehingga, kata Nurdin, dari situlah warga meminta proyek yang saat ini dikerjakan pihak rekanan DPUPR Kabupaten Bekasi harus sesuai dengan standar rencana yang ditentukan.
"Kami warga meminta agar proyek normalisasi yang sekarang ini jangan asal-asalan. Karena yang dulu membuat masyarakat kecewa, " tegasnya, Rabu (25/9).
Belum lagi dampak adanya normalisasi, lanjut dia, pasti akan kembali merusak tanaman warga. Betapa tidak, tanah lumpur yang diangkat dari dasar kali dengan alat berat akan mengubur tanaman milik warga.
"Pohon-pohon milik warga seperti pohon pisang dan tanaman lainnya, ya pasti habis diurug lumpur lagi," paparnya.
Lebih jauh dikatakan, proyek sebelumnya dikerjakan saat debit air tinggi, sehingga alat berat tidak banyak menghasilkan lumpur dari dasar sungai. Dengan demikian, karena lumpur yang diangkat sedikit, saat ini mengalami pendangkalan kembali.
"Proyek sebelumnya itu dikerjakan saat kalinya banjir," bebernya.
Dikatakan, warga berharap agar Bidang PSDA pada DPUPR Kabupaten Bekasi bisa mensosialiasikan kepada warga. Mulai dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) maupun jumlah alokasi anggarannya, sehingga masyarakat bisa mengetahui dan ikut mengawasinya. Maka lanjutnya, jika proyek tidak sesuai, masyarakat bisa memprotes kontaktornya.
"Kalau bisa mah orang Pemdanya bisa jelasin ke masyarakat. Proyek ini digalinya berapa meter dan lumpurnya berapa meter tingginya supaya masyarakat tahu," pungkasnya.