Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Saipul Paing: Pepen Kebanyakan Obral Janji, 33 RT di Kel. Cikiwul Harapkan Insentif

YUD | Minggu, 22 September 2019
Saipul Paing: Pepen Kebanyakan Obral Janji, 33 RT di Kel. Cikiwul Harapkan Insentif
Saipul Baim, Ketua RT 05/03 Kelurahan Cikiwul, Bantargebang
-

RADAR NONSTOP - Saipul Paing, Ketua RT 05/03 Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi mengatakan, pada saat kampanye Rahmat Effendi pada 2018 lalu. "Gak usah bicara naik dah, bayarkan saja," tandasnya.

Pada 2018 masih tersisa 1 periode (Tiga bulan) yang belum dibayarkan. Hal itu dikatakan Saipul lantaran hingga saat ini insentif 33 Ketua RT di Kelurahan Cikiwul belum dibayar.

"2019 ini dua bulan yang belum terbayarkan namun katanya mau dibayarkan, tapi sampai hari ini tidak juga terealisasi. Berarti sudah 2 periode gaji kami masih nyangkut di Walikota Bekasi, Rahmat Effendi. Artinya, jangan suka ngobral janji ketika hal ini tidak didistribusikan," papar Bapak dari empat orang anak ini kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group).

Saipul menegaskan, jabatan RT lama bahkan sudah tergantikan dengan yang baru dan yang lama sampai hari ini gaji lewat dana insentif belum juga dibayarkan.

"Bicara butuh ya pasti butuh, karena itu bagian dari perekonomian kita. Bicara ada RT/RW yang mengaku menginfaqkan buat Pemkot, bagi saya itu munafik, bisa jadi ada deal-dealan politik dengan Rahmat Effendi atau masih saudaranya Pekayon. Intinya sesuaikan saja janji semasa kampanye dulu dengan realita kenyataan yang ada, sampai saat ini kami menunggu janji tersebut," tegas Saipul.

Di Kelurahan Cikiwul, sambung Saipul, kurang lebih ada 33 RT yang juga sama belum terbayarkan, bisa mengharap dibayarkan itu sudah pasti.

"Harapannya, sudahlah gak usah terlalu muluk-muluk berjanji. Bayarkan saja apa yang menjadi kewajibannya sebagai Kepala Daerah yang mana telah diungkapkannya semasa kampanye Pilkada kemarin," pungkasnya.

Mengingat Pemerintah Kota Bekasi mengalami defisit anggaran, Honor RT RW, Kader Posyandu/PKK, Linmas dan Keagamaan di Kota Bekasi terancam dihapus dari perencanaan anggaran belanja pegawai tahun 2020 mendatang.

Ada pun rincian honorarium kemasyarakatan tersebut yakni pemberian Insentif kepada RT sebesar Rp 1.250.000 dan Insentif RW sebesar Rp 1.750.000 dan Kader Posyandu sebesar Rp 400.000, insentif pimpinan atau pemuka umat beragama sebesar Rp 300 ribu, pemelihara rumah ibadah sebesar Rp 200.000. Dan semua ini masuk dalam program janji kampanye Rahmat Effendi.

BERITA TERKAIT :