RADAR NONSTOP - Adanya pemberitaan terkait minimnya prasarana meubelair di SDN Pekayon Jaya 03 menyebabkan siswa-siswi belajar tanpa meja dan bangku alias ngedeprok, akhirnya membuat Walikota Bekasi Rahmad Effendi meninjau ke sekolah milik Pemkot Bekasi tersebut.
"Dari sebuah hasil merger beberapa SDN dan memang sudah ada pengadaan dari tahun 2018, terima kasih dengan adanya berita-berita dari media sosial, jadi terpantau langsung dan telah dikonfirmasi, bahwa keberadaan sarana prasarana yang tadi dibilang dari media sosial selama 2 tahun tidak adanya bangku sekolah, kini dikonfirmasi hanya menunggu hasil merger dari beberapa sekolah.
Pada hari ini telah ada di setiap kelasnya, sehingga siswa-siswi dalam proses pembelajaran sudah bisa kembali beraktivitas proses KBM dengan sarana yang layak," ujar Bang Pepen saat dikonfirmasi dengan video unggahannya.
Sebenarnya Pemkot Bekasi menyediakan anggaran setiap tahun. "Tapi anggaran tahun kemarin difokuskan untuk pembangunan gedung sekolah baru dan rehab," tambah Pepen, Senin (16/9).
Lebih lanjut Bang Pepen mengatakan, kekosongan meubelair disebabkan karena terlewat dalam anggaran tahun sebelumnya.
"Pada kenyataannya, meubelair tersebut sudah dikirimkan minggu malam. Hanya dua hari setelah Pemkot Bekasi menerima aduan masyarakat," ungkapnya.
Sementara Innayatullah, Kepala Dinas Pendidikan mengaku akan mengecek lagi semua fasilitas pendidikan yang ada di Kota Bekasi. Ia menambahkan, tahun ini Pemkot Bekasi telah menyediakan dana sekitar Rp 11 miliar.
"Tahun ini ada anggaran sekitar Rp11 miliar, di mana enam miliar rupiah untuk SDN dan sisanya untuk SMPN khusus pengadaan meubelair," kata dia.
Ia mengaku, pertumbuhan penduduk di Kota Bekasi cukup tinggi. Oleh karenanya ia akan fokus untuk menyediakan fasilitas pendidikan untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut.