RADAR NONSTOP - Meski baru sebatas wacana yang belum memiliki dokumen legal akan kepindahan Ibu Kota DKI Jakarta, ternyata Provinsi Jawa Barat ikutan latah mau memindahkan pusat pemerintahan dari Bandung.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil beralasan kondisi Bandung saat ini seperti Jakarta, tak cocok sebagai Pusat Pemerintahan.
Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut telah menyiapkan tiga titik calon Ibu kota, yakni Walini, Tegalluar, serta Segi Tiga Rebana.
Menyikapi hal tersebut, Gilang Esa Mohamad, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Bekasi menegaskan kepada Gubernur Jawa Barat, jangan latah, sekedar ikut-ikutan.
"Menurut saya, pemindahan Ibukota Jawa Barat harus dikaji lebih baik lagi. Sebab hal ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit serta pertimbangan dari segi anggaran dan letak strategis menjadi fokus utama dalam masalah ini. Saya berharap Gubernur Ridwan Kamil tidak hanya sekedar ikut-ikutan saja, karena bagi saya pribadi urgensinya belum ada untuk Jawa Barat. Harus ada kajian akademis untuk pemindahan tersebut, terlebih payung hukum," papar Gilang kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Rabu (4/9).
Gilang Esa Mohamad, yang merupakan anak kandung dari Hj. Sumiyati, salah satu anggota DPRD Provinsi Jawa Barat asal PDI Perjuangan menambahkan, semestinya Pak Gubernur introspeksi, kenapa Kota Bekasi kebelet ingin pisah?
"Belum lagi bicara Garut, di mana gaji UMR warga di sana bisa dibilang kecil. Intinya masih banyak yang harus dibenahi untuk wilayah Jawa Barat, baik dari segi Ekonomi, Infrastruktur, serta SDM," imbau pria kelahiran 14 November 1995 lalu.
Gilang, sosok Negarawan Muda yang saat ini statusnya masih menjadi mahasiswa Program Studi S-1 Reguler Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Di usianya yang ke 24 tahun, Gilang sudah pernah menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Kota Bekasi, Ketua APPBSI Kota Bekasi, Ketua Ranting PDI Perjuangan Jaksampurna, Ketua Komisariat GMNI FISIP UI, Ketua DPC BMI Kota Bekasi.