RADAR NONSTOP - Ribuan masyarakat Desa Pantai Bahagia, Muaragembong yang terkena dampak insiden kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan Karawang sampai saat ini belum juga mendapat kompensasi.
Padahal kejadian itu sudah berjalan hampir dua bulan.
Kepala Seksi (Kasie) Pelayanan Desa Pantai Bahagia, Sonaji mengatakan, secara langsung memang belum ada masyarakat yang mendatangi pihak Pertamina untuk menuntut kompensasi.
Namun, kata dia, pihak Pertamina sudah mendata akan kerugian masyarakat yang terkena dampak minyak tersebut.
"Belum ada yang berani mencuat, cuma baru di bawah, tapi kemarin sudah sekitar 3 kali didata, " Katanya, Senin (26/8).
Ditambahkan, di wilayah Desa Pantai Bahagia, khususnya di Pantai Beting, petugas dan warga setiap harinya masih disibukkan mengangkat ratusan karung limbah minyak berbau tak sedap dari setiap pesisir pantai di wilayah Desa Pantai Bahagia.
"Limbah mah masih di atas 500 karung diangkut perharinya," bebernya.
Masih kata dia, warga hanya berharap pihak Pertamina segera memberikan kompensasi. Sebab semenjak limbah minyak itu memasuki perairan Muaragembong sudah sangat membuat sengsara masyarakat.
"Kami dan warga lainnya berharap agar segera diberikan kompensasinya," harapnya.
Diketahui, dampak dari minyak itu sudah mengancam ekosistem Muaragembong, mulai dari matinya ratusan ribu pohon mangrove, ratusan hektar tambak ikan yang mati dan menurunnya hasil tangkapan para nelayan karena lautnya tercemar.