RADAR NONSTOP - Bamus Betawi hasil musyawarah besar (mubes) Ancol pimpinan Haji Zainudin alias Oding santai menanggapi ancaman Lulung Lunggana Cs.
Bamus Betawi Ancol tetap tak bergeming dan akan terus menggelar pelantikan pengurus di Padepokan Pencak Silat TMII, Minggu (25/8/2019).
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD Bamus Jakarta Utara M.Ichwan Ridwan alias Boim kepada wartawan, Kamis (22/8) malam. "Pelantikan pengurus tetap jalan dong," ujarnya.
BERITA TERKAIT :Terkait adanya warning dari ketua Bamus Betawi hasil mubes Slipi H Lulung yang akan menempuh jalur hukum pihak-pihak yang menggunakan embel-embel Bamus Betawi, Boim mengaku santai.
Justru Boim malah mempertanyakan tujuan langkah menempuh jalur hukum tersebut.
"Yang pertama, kubu bamus betawi Ancol tidak pernah menganggap ada kubu bamus betawi Slipi. Yang kedua, bamus kubu Ancol tidak butuh pengakuan Pemda DKI dan tidak dalam posisi menjual nama bamus betawi untuk kepentingan pribadi. Mereka kubu bamus Slipi tidak pernah kita persoalkan dan harusnya mereka bersyukur karena mendapat dukungan dari Gubernur DKI Anies Baswedan dengan pemberian dana hibah Rp 5 Miliar pertahun," jelasnya.
Menurut Boim, bamus betawi Ancol tidak pernah meminta atau berusaha untuk diakui supaya bisa menikmati dana hibah tersebut. Apalagi melakukan negosiasi supaya diperbolehkan menikmati dana hibah tersebut.
"Lucu aja mereka menikmati semua nya, mereka gak dirugikan tapi mau ancam menempuh jalur hukum.
Sekali lagi bamus betawi Ancol tidak dalam posisi ingin bertempur merebut dana hibah, silahkan publik yang menilai. Di pihak kita sudah siap berjuang tanpa bantuan pemerintah daerah dan dukungan gubernur," bebernya.
Boim menduga, mungkin bamus betawi Slipi merasa risih dan malu, karena publik perlahan-lahan mulai bisa menilai dan memahami akar masalah dualisme ini yaitu ada ghirroh dan marwah betawi yang di abaikan berkaitan dengan nasab kebetawian.
"Jadi tolong digaris bawahi. Ini bukan persaingan merebut dana hibah, terlalu picik dan naif, silahkan Pak Anies dukung mereka, silahkan mereka nikmati dana hibah, karena itu bukan sasaran kita. Karena sasaran utama kita adalah mengembalikan ghirroh dan marwah kebetawian. Jadi sekarang terlihat secara kasat mata adalah bamus betawi versi Pemda DKI dengan bamus betawi versi masyarakat Betawi," tegasnya.