Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Jadi Inspektur Upacara

Wawako Bekasi Ajak Murid SMPN 2 Kurangi Sampah Plastik

YUD | Senin, 19 Agustus 2019
Wawako Bekasi Ajak Murid SMPN 2 Kurangi Sampah Plastik
-

RADAR NONSTOP - Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono berkesempatan hadir untuk menjadi Inspektur Upacara.

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan beberapa motivasi serta arahan, mengajak murid SMPN 2 Kota Bekasi untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.

Upacara pengibaran bendera yang rutin dilakukan para murid SMPN 2 setiap hari Senin kali ini tampak spesial, karena dihadiri dan dipimpin langsung oleh Wakil Walikota (Wawako) Bekasi.

Ia juga sempat menyampaikan apresiasinya kepada Paduan Suara SMPN 2 Kota Bekasi lantaran pada Sabtu (17/8) tampil di Istana Negara.

"Alhamdulillah puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah, karena atas kehendaknya bapak dapat hadir di sini, salah satu sekolah terbaik di Kota Bekasi. Bapak juga mengapresiasi tim Paduan Suara SMPN 2 Kota Bekasi yang kemarin tampil di Istana Negara di hadapan jutaan pasang mata, ini menjadi kebanggaan buat diri sendiri maupun Kota Bekasi, karena ada generasi penerusnya yang membanggakan," ungkap politisi asal PDI-P tersebut.

Di tengah amanatnya Tri Adhianto mengajak para murid SMPN 2 Kota Bekasi untuk membantu mengurangi penggunaan plastik di Kota Bekasi.

"Siapa di sini yang sudah pakai tumbler dan bawa Bekal dari rumah ?" Teriaknya dari atas mimbar. Bapak berharap kalian bisa membantu mengurangi konsumsi plastik karena sekarang fenomena sampah plastik di Indonesia sudah memprihatinkan. Tahun 2022 nanti, TPST Bantargebang yang kita punya, sudah tidak dapat lagi menampung sampah yang ada. Oleh karena itu bapak berharap kalian dapat mengurangi penggunaan plastik dengan cara membawa tumbler dan tempat makan sendiri," papar Tri.

Tri melanjutkan, karena terbatasnya lahan di Kota Bekasi saat ini, Ia mewajibkan untuk menanam tanaman hidroponik.

"Karena terbatasnya lahan yang ada, Bapak mewajibkan murid serta guru untuk membuat tanaman Hidroponik sendiri, karena ini adalah salah satu cara kita memanfaatkan sampah plastik, botol botol plastik yang sering kita jumpai di tempat sampah maupun pinggir jalan itu bisa menjadi media tanamnya," imbuhnya.

Bercocok tanam hidroponik di lingkungan sekolah kata Tri, sangat banyak manfaatnya. Selain untuk membuat lingkungan lebih nyaman, juga menjadi salah satu momen untuk bahan edukasi bagi para siswa/siswi.

BERITA TERKAIT :