RADAR NONSTOP - Wafatnya Mbah Moen meninggalkan banyak kenangan. Ulama kharismatik ini ternyata membuat warga nahdliyin di Kota Solo, Jawa Tengah terkesan.
Untuk menghormati Mbah Moen, NU menggelar Sholat Gaib dilanjutkan tahlil dan doa. Bagi warga nahdiyin, sosok Mbah Moen tak bisa dilupakan.
Apalagi, sebelum berangkat ke tanah suci, Mbah Moen datang saat PC NU Solo menggelar pengajian Akbar pada 13 Juli 2019.
BERITA TERKAIT :"Kami sangat terkesan sekali dengan Mbah Moen. Apalagi sebelum berangkat ke tanah suci, Mbah Moen datang ke pengajian akbar pada 13 Juli," papar Ketua PC NU Solo, Mashuri kepada Radar Nonatop (Rakyat Merdeka Grup) di sela-sela doa untuk Mbah Moen, kantor PC NU Solo, Selasa (6/8/2019).
Saat itu, Mbah Moen berpesan agar warga NU Solo untuk terus nguri-nguri (memelihara) keutuhan dan terus menjaga empat pilar Indonesia. Yaitu, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45.
"Kota Solo inikan masih campur ya, antara nasionalis dan religius, Beliau sangat terkesan sekali dulu ulama-ulama besar itu semuannya berasal dari Solo," terangnya.
Ada satu memori yang selalu akan dikenang oleh Mashuri terhadap sosok Mbah Moen. Dimana, setiap kali datang ke Solo, Mbah Moen selalu minta dimasin daging kambing.
Termasuk kunjungan terakhir Mbah Moen belum lama ini ke Kota Solo masakan daging kambing juga telah dipesannya.
"Meski usiannya sudah mencapai 90 tahun, beliau minta disediakan daging kambing. Biasannya di atas usia 50 tahunan orang sudah takut mengkonsumsi daging kambing. Tapi Mbah Moen justru kebalikan. Setiap ke Solo, selalu minta daging kambing," ujar Mashuri.