RADAR NONSTOP- Centre For Budget Analysis (CBA) meminta Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia meminta untuk mengaudit gedung milik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bangunan gedung Fakultas Adab dan Humaniora itu terlihat beberapa sebagiannya runtuh saat diguncang gempa magnitudeo 6,9 pada Jumat malam (2/8) lalu.
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan, pihaknya meminta BPK RI melakukan audit pembangunan.
BERITA TERKAIT :"Minta diaudit saja sama BPK, setelah diaudit apakah spesifikasinya sesuai dengan di lapangan atau tidak," terang Uchok Sky Khadafi, Senin (5/8/2019).
Uchok juga meminta kepada pejabat UIN untuk transparansi dokumen pembangunan gedung tersebut. Hal itu, kata dia, untuk menjadi pembanding dengan hasil audit BPK apabila telah dilakukan.
"Dengan audit BPK, temuannya harus terbuka untuk dibawa ke aparat hukum. Atau minta dokumen-dokumen perjanjiannya, speknya berapa dan dilapangan boleh dilihat," terangnya.
Sementara Kepala Bagian Umum UIN Jakarta, Edy Suandi membenarkan terkait kerusakan gedung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut Edy, kerusakan itu terjadi sebelum adanya gempa.
"Kemarin sebelum gempa memang saya ngecek, memang ada bagian-bagian yang sudah retak, mungkin karena pergeseran tanah, karena itu dulunya bekas rawa, setelah gempa saya dapat laporan ada struktur bangunan yang jatuh, itu memang karena gempa," ungkap Edy.
Kendati demikian, adanya kerusakan di gedung UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pihaknya mengaku telah melakukan peninjauan lapangan. Peninjauan itu dilakukannya bersama petugas Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).