RADAR NONSTOP - Kampanye hitam untuk mematikan industri tembakau bakal semakin marak. Konferensi Asia Pasifik ke- 12 APACT12th di Bali menjadi panggung kelompok antitembakau.
Ketua Komite Nasional Pelestarian Kretek Muhamad Nur Azami mengatakan, industri hasil tembakau (IHT) saat ini tengah dipersepsikan sebagai penghalang tujuan SDG, serta menekan pemerintah untuk mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Padahal, FCTC sendiri bertujuan untuk mematikan industri tembakau.
"Karena di dalamnya terdapat 38 butir pasal yang secara eksplisit mengatur pelarangan penyebaran produk hasil tembakau," ujar Muhammad dalam keterangan persnya, Kamis (13/9).
BERITA TERKAIT :Menurut dia, sangat jelas bahwa penyelenggaraan APACT 12th memiliki agenda besar penghancuran salah satu komoditas strategis nasional, yaitu industri hasil tembakau. Karena itu, dia bersama sejumlah kelompok masyarakat pro-tembakau lainnya menolak penyelenggaraan APACT12th di Bali.
Muhammad juga menolak klaim kubu antitembakau bahwa IHT menjadi penghalang tercapainya tujuan SDG. Sebaliknya, dia mendorong pemerintah untuk melindungi dan memaksimalkan potensi IHT sebagai wujud tercapainya agenda prioritas Nawa Cita dan tujuan SDG.
"Kami juga mendorong pemerintah harus melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) IHT dalam pengambilan kebijakan," terangnya.
Terakhir, Muhammad menolak segala bentuk intevensi asing yang bertujuan untuk mengaksesi FCTC dan menjadi ancaman bagi keberlangsungan IHT.
"Kami mengimbau kepada masyarakat luas agar tidak terjebak oleh segala bentuk gerakan antitembakau yang menggunakan berbagai isu untuk menghancurkan kedaulatan nasional," tandasnya.